Skip to main content

PERSYARATAN KANDANG TERNAK YANG BAIK


                                         

       Dalam usaha peternakan baik tradisional maupun secara intensif perlu adanya kandang yang menjadi tempat berlindung maupun tempat tinggal hewan ternak. kandang merupakan komponen dalam sapta usaha peternakan, yang menjadi wajib dimiliki bagi peternak yang akan menjalankan usaha bidang peternakan. dengan adanya kandang peternak jadi lebih mudah dalam mengelola usahanya.

       Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai faktor-faktor apa yang mempengaruhi dalam pemilihan kandang, bagaimana bentuk atau tipenya, persyaratan apa yang perlu diperhatikan dalam membangun atau merancang, bagaimana konstruksi bangunan kandang yang baik, dan berapa kebutuhan luas kandang untuk masing-masing ternak.

                                          

       Kandang adalah suatu bangunan kandang yang dibangun menurut desain dan konstruksi yang benar, dimana semua persyaratan bangunan tersebut, memenuhi standar untuk kehidupan ternak, baik itu ternak ruminansia seperti (sapi, domba, kambing), ternak unggas seperti (ayam broiler /pedaging maupun ayam petelur/layer) dan aneka ternak seperti (kelinci, kucing, burung hias dan lain sebagainya). Dan yang tidak kalah penting adalah kandang tersebut harus sesuai dengan kondisi alam yang ada. Kandang yang dibangun sebaiknya harus sesuai dengan jenis dan karakteristik ternaknya. Karena kandang bagi ternak merupakan tempat untuk tinggal, istirahat, ataupun untuk melakukakan aktifitas sehari-hari. Kandang yang akan digunakan untuk memelihara ternak harus dapat memberikan rasa aman, nyaman, tentram bagi ternak yang tinggal di dalamnya. 

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kandang 

1) Jenis Ternak 
       Sebelum membangun sebuah kandang tentu kita harus menentukan terlebih dahulu jenis ternak yang akan kita pelihara. Kandang yang digunakan untuk memelihara ternak sapi jelas berbeda dengan kandang yang digunakan untuk memelihara ternak domba dan kambing, demikian pula dengan kandang untuk memelihara ayam petelur jelas akan berbeda dengan kandang untuk memelihara ayam pedagingKarena masing-masing ternak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda pula. komponen dalam kandang jelas berbeda dan desain kandang tentu dibuat berdasarkan fungsi yang berbeda berdasarkan jenis ternak.

2) Umur Ternak
       Kandang yang digunakan untuk memelihara ternak yang masih anak, muda/remaja akan berbeda dengan kandang untuk ternak dewasa. Kandang untuk anak, muda/remaja pada umumnya yang dapat memberikan rasa kehangatan. Karena ternak yang masih anak, muda/remaja kalau tidak diperhatikan secara serius ternak bisa mati. Sehingga ternak tersebut memerlukan penanganan yang khusus, teliti dan tekun. 
       Untuk ternak anak, muda/remaja pada umumnya ukurannya kandangnya lebih kecil bila dibandingkan dengan ternak dewasa. Disamping ukuran mungkin dilihat dari konstruksi dinding kandangnya, kalau untuk anak mungkin perlu dinding yang agak rapat (tidak terbuka keseluruhan), hal ini bertujuan untuk menghindari cuaca yang dingin diwaktu malam hari. 

3) Iklim
       Negara kita Indonesia ini termasuk negara agraris beriklim tropis yang memiliki 2 musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Unsur iklim yang dapat berpengaruh terhadap pemilihan kandang ternak diantaranya: suhu, kelemban, curah hujan, angin, sinar matahari dll. Dengan melihat kondisi tersebut maka sebagian besar petani peternak dalam memilih kandang dengan sistem terbuka, dinding kadang tidak penuh atau kandang tidak berdinding sama sekali, . sebagai contoh di daerah yang kondisi cuaca panas, banyak peternak mengunakan kandang dengan sistem terbuka. 

4) Tujuan Produksi 
       Menentukan tujuan produksi sangat penting dalam pembuatan kandang, karena desain dan komponen kandang tentu beda tiap tujuan produksinya. pemilihan kandang yang tepat akan memperlancar dari tujuan produksi yang telah dipilih saat perencaan usaha. tujuan produksi meliputi penggemukan, budidaya, pembesaran atau pembibitan. Misalnya kandang untuk ternak sapi perah akan berbeda dengan kandang sapi potong yang diusahakan dengan sistem penggemukan khususnya dikandang koloni. Kandang untuk ternak unggas potong akan berbeda dengan kandang untuk unggas petelur dan lainya. 

B. Persyaratan Kandang 
       Persyaratan kandang merupakan suatu syarat agar dalam pemeliharaan maupun budidaya hewan ternak dapat berjalan dengan lancar dan memperbesar keuntungan serta memperkecil kerugian. Adapun persyaratan-persyaratan kandang agar memenuhi segi kesehatan ternak harus memperhatikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut : 

1. Ventilasi 
       Ventilasi berguna untuk sirkulasi udara atau pertukaran antara udara yang kotor (kurang segar) dengan udara segar agar udara didalam kandang dapat terus berganti sehingga ternak dapat berproduksi secara optimal. ventilasi yang baik akan mengurangi tumbuhnya bibit penyakit sehingga ternak akan lebih sehat. Keadaan ventilasi yang jelek ditandai dengan ruangan kandang pengap, lembab, kotor, berdebu dan panas. Kecepatan angin di dalam kandang harus diatur disesuaikan dengan jumlah ternak yang ada di dalam kandang, suhu ruangan atau pun suhu lingkungan dan produksi gas-gas yang ditimbulkan oleh ternak dan keturunannya. Ventilasi yang baik akan berpengaruh pada kelembaban (humidity) di dalam kandang.

2. Letak kandang
        Letak kandang diusahakan membujur dari timur ke barat, sehingga sinar matahari dapat leluasa masuk ke dalam kandang. Sinar matahari yang paling baik bagi ternak adalah sinar matahari pagi. Oleh karena itu bagian kandang yang terbuka sedapat mungkin menghadap kearah masuknya sinar matahari pagi. 
       Sinar matahari pagi banyak mengandung sinar ultraviolet. Sinar matahari pagi sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan ternak, karena dapat membantu proses pembentukan vitamin D, dapat membunuh bibit penyakit, dan dapat mempercepat pengeringan kandang yang basah akibat air kencing dan lainnya. 

3. Kelembaban 
       Kelembaban dalam ruangan kandang sangat berpengaruh terhadap kesehatan ternak yang tinggal didalamnya. Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan ternak menderita suatu penyakit pernafasan. Kelembaban yang tinggi dalam kandang bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain ; dari badan ternak itu sendiri, kotoran dan air kencing, percikan air minum pada saat ternak minum dan sebagainya. Kelembaban juga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan bibit penyakit atau sumber penyakit, apabila kelembaban yang ada cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan suatu bibit penyakit atau sumber penyakit, maka populasi bibit penyakit dapat meningkat dengan pesat. Dengan meningkatnya populasi bibit penyakit, maka kemungkinan besar ternak terserang penyakit semakin besar, terlebih-lebih apabila kondisi fisik ternak kurang bagus (baru dalam keadaan menurun). 

4. Kandang harus mudah dibersihkan 
       Salah satu pekerjaan terbesar dalam kandang adalah menjaga kebersihan kandang struktur lantai agak miring akan memudahkan dalam membersihkan kandang. Sumber air harus mudah didapatkan di semua tempat di dalam kandang. Kotoran harus dapat dengan mudah disingkirkan dari kandang dalam waktu yang singkat 

5. Bebas dari Genangan Air 
        Air yang menggenang disekitar kandang ternak, apabila tidak ditangani dengan baik, maka dapat merupakan tempat berkembangnya bibit penyakit. Bibit penyakit akan tumbuh dan berkembang dengan cepat di tempat dimana air dalam keadaan menggenang. Terlebih-lebih apabila suhu dan kelembaban sangat mendukung untuk tumbuh dan perkembangan bibit penyakit tersebut.
       Oleh karena itu apabila akan membangun kandang ternak, pilih tempat atau lahan yang letaknya lebih tinggi dari sekitarnya. Dengan tempat atau lahan yang lebih tinggi dari sekitarnya dengan harapkan apabila ada hujan atau air limbah dari kandang, tidak menggenang disekitar kandang. 

6. Kandang harus memiliki drainase yang baik 
       Kebutuhan air dikandang cukup besar terutama dalam membersihkan kandang. Aliran air harus diperhatikan sehingga kandang dan sekeliling kandang harus tetap dalam kering walaupun banyak air digunakan di dalam kandang. Kandang harus diletakkan pada bagian tanah yang tinggi dari sekelilingnya sehingga memudahkan untuk membuat aliran air yang baik. Pada ternak yang memerlukan tempat untuk tiduran, drainase yang baik sangat menentukan dalam kesehatan ternak disamping bahan alas yang digunakan.

7. Kandang ternak harus bebas dari pengaruh Hujan dan Angin Kencang 
       Kandang ternak hendaknya terjaga dari pengaruh hujan dan angin kencang, sebab kemungkinan air hujan akan masuk kedalam kandang atau angin kencang dapat menyebabkan bangunan kandang roboh. kekuatan bahan bangunan dan konstruksi harus diperhitungkan. Kandang-kandang sapi harus dibuat dari bahan yang kuat. Kandang ternak yang mempunyai masa produksi pendek (misalnya ayam pedaging/ broiler) bisa dibuat dari bahan yang tidak begitu tahan lama dibandingkan dengan kandang sapi potong akan tetapi kandang yang terlalu cepat rusak akan menyebabkan biaya perbaikan atau renovasi kandang akan menjadi suatu rutinitas, sebaiknya suatu kandang dapat bertahan 5 sampai 15 tahuan.
       Kandang juga harus tahan terhadap iklim yang ada. Hujan dan tiupan angin yang kencang merupakan gangguan yang umum bagi daerah tropis tetapi untuk daerah sub-tropis salju dan suhu yang rendah merupakan faktor lain yang harus diperhatikan.

Dalam membangun kandang ternak juga memperhatikan beberapa hal diantaranya: 

a) Transportasi Mudah dijangkau
       Lokasi kandang ternak sebaiknya dekat dengan jalan atau mudah dijangkau alat transportasi, karena akan mempermudah pada saat pengangkutan baik itu sarana produksi seperti pakan, obat-obatan maupun untuk memasarkan hasil ternaknya.

b) Dekat Sumber Air 
       Air merupakan keperluan yang sangat vital bagi usaha peternakan baik itu ternak ruminansia, ternak unggas, maupun untuk aneka ternak. Air dapat digunakan untuk keperluan minum bagi ternak, memandikan ternak, membersihkan kandang dan peralatan atau sanitasi kandang, untuk menyiram atau mengairi tanaman hijauan pakan ternak dan lain sebagainya. Oleh karena itu apabila ingin membangun kandang, sebaiknya letaknya tidak jauh dari sumber air. Karena air sangat menentukan keberhasilan dalam usaha peternakan. Tanpa adanya air maka usaha peternakan tidak mungkin berhasil dengan baik. 

c) Jauh dari Pemukiman Penduduk 
       Lokasi kandang ternak sebaiknya jauh dari pemukiman penduduk, karena apabila kandang ternak dibangun dekat dengan pemukiman penduduk dapat menimbulkan masalah sosial yang berhubungan dengan masyarakat. Seperti bau yang tidak enak/tidak sedap atau terjadi pencemaran lingkungan. Lokasi yang ideal untuk membangun kandang walaupun sudah dijelaskan di atas jauh dari pemukiman penduduk, namun jarak untuk kandang dengan rumah tinggal minimal 10 meter. 

d) Dekat Dengan Sumber Pakan 
       Hampir sebagian besar atau hampir (70-80 %) pengeluaran anggaran biaya dalam usaha peternakan di pergunakan untuk membeli pakan. Dengan mengacu hal tersebut diatas, maka dalam membangun kandang ternak alangkah baiknya dekat dengan sumber pakan. Sumber pakan tersebut bisa berupa pakan konsentrat, limbah hasil pertanian, limbah industri, hijauan pakan ternak seperti rumput-rumputan, jerami padi, tebon jagung, pucuk daun tebu, leguminosa (kacang-kacangan seperti lamtoro, turi, petai cina, gliricidae dan dedaunan). Konsentrat adalah pakan ternak yang terbuat dari berbagai bahan pakan berupa: dedak, jagung, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, onggok, polar, tetes, bungkil biji kapuk (klentheng), kulit biji kopi, dan lain sebagainya

e) Ada Ijin
       Surat ijin mutlak diperlukan bagi peternak yang memiliki usaha yang berskala industri atau berskala usaha yang besar. Tanpa adannya ijin usaha, maka usaha peternakan tersebut tidak mungkin dapat menjalankan usahanaya dengan nyaman, karena tidak terhambat dengaan perizinan secara resmi oleh pihak-pihak yang berwenang,. Beberapa undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur kegiatan usaha peternakan harus dipatuhi oleh semua peternak.Demi berhasilnya usaha atau bertahannya usaha peternakan dalam hal perijinan, maka perlu juga dipelajari dan dipahami terutama yang berkaitan dengan amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), pelaksanaan otonomi daerah dan rencana tata ruang wilayah atau tata ruang kota dan lain-lain.

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-Ciri Birahi Pada Kambing Dan Domba

        Mengetahui tanda-tanda birahi pada kambing maupun domba sangat penting pada usaha ternak pembibitan untuk mengetahui waktu yang tepat dalam melakukan perkawinan. Para peternak kambing domba biasanya memiliki cara tersendiri agar kambing dan domba mereka dapat melahirkan setidaknya minimal 3 ekor dalam 2 tahun. Hal ini dapat dilakukan jika pengecekan masa birahi dilakukan dengan tepat. Dara atau indukan kambing domba biasanya mulai menunjukkan tanda-tanda birahi pada umur 10 bulan, tanda birahi ini akan lebih cepat muncul apabila dara atau indukan diberikan perlakuan dan perawatan bagus baik dari segi pakan hijauan dan pakan pendukung, obat-obatan, perawatan harian seperti dimandikan, di jemur sinar matahari pagi . Tanda-tanda birahi bisa diamati melalui tingkah laku kambing, ada 2   tingkah laku yang dapat dilihat untuk mengetahui bahwa kambing sedang birahi. 1.             tanda-tanda yang pertama biasanya kambing mengembik terus, gelisah, ekor sering dikibas-kib

Perbedaan Ciri Kambing Dengan Domba

Bagi sebagian masyarakat luas umumnya menganggap kambing dan domba adalah hewan yang sama namun cuma berbeda namanya. Anggapan tersebut jelas salah, karena selain berbeda nama juga berbeda karakteristiknya. Meskipun sering dianggap sama namun dari nama latin sudah berbeda, yakni kambing ( Capra Hirpus ) sedangkan domba ( Ovis Aries ). Banyak orang yang menyebutkan bahwa daging kambing dan domba adalah daging yang sama. Kambing dan domba adalah dua hewan yang terkadang dagingnya disalahartikan sehingga membuat keraguan. Ada beberapa ciri yang membedakan kambing dengan domba. Berikut beberapa cirinya : Ciri fisik        Bulu kambing itu lurus dan biasanya tidak perlu dicukur, sedangkan domba memiliki bulu yang keriting, lebih tebal (gembel), dan biasanyan perlu dicukur bila sudah lebat. Perbedaan lainnya terlihat pada telinga, telinga pada kambing terjungkai ke bawah dan panjang sedangkan telinga domba menegak ke atas. Kambing jantan memiliki jenggot sementara domba tidak