Skip to main content

Mengenal Standar FCR Ayam Broiler Yang Baik Dan Tepat

Standar FCR Ayam Broiler





Hai Sobat Seneng Ternak ketika kita dalam menjalankan usaha peternakan tentu kita mengetahui pengeluaran terbesar berada pada pengeluaran pakan . Sehingga perlu diketahui berapa banyak pakan yang dikonsumsi yang mampu untuk meningkatkan bobot tubuh dari ayam broiler itu sendiri. Pengecekan bobot tubuh ayam broiler secara rutin perlu dilakukan agar dapat mengontrol konsumsi pakan yang diberikan agar tidak terjadi pembengkakan pakan terhadap ayam broiler untuk mendapatkan bobot tubuh yang diinginkan

Pengecekan pemberian pakan yang diberikan terhadap  bobot tubuh  ayam broiler merupakan salah satu cara mengetahui tingkat produktivitas ayam broiler. Hal tersebut dapat disebut dengan istilah FCR (Feed Convertion Ratio).

 1. Apa itu FCR ayam broiler?

FCR atau Feed Convertion Ratio  merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang digunakan dengan jumlah bobot ayam broiler yang dihasilkan. Semakin kecil nilai FCR menunjukkan kondisi usaha ternak ayam broiler semakin baik dikarenakan jumlah pakan yang diberikan semakin sedikit untuk menghasilkan bobot tubuh ayam broiler yang maksimal.

Maka apabila produktivitas ayam broiler yang baik akan membantu menekan biaya pengeluaran pakan. Penghitungan FCR secara rutin harus dilakukan agar dalam pemeliharaan ayam broiler ini dapat mengetahui data terbaru tingkat produktivitas sehingga tidak terjadi kerugian yang bisa disebabkan dalam pemberian pakan yang terlalu banyak.

2 Berapa sih Standar FCR Ayam Broiler ?

Pabrik pakan biasanya sudah menyertakan standar FCR tiap minggu dalam buku panduannya agar peternak bisa terus memantau FCR ayamnya tiap minggu. Dari buku panduan kita dapat mengetahui jika nilai FCR yang sama atau lebih kecil dibandingkan standar, berarti efisiensi pakan dan tata cara pemeliharaan sudah baik. Namun jika nilai FCR lebih besar dibandingkan standar maka dapat disimpulkan terjadi pemborosan pakan karena kurang maksimalnya penyerapan pakan yang mengakibatkan kurang maksimalnya pertambahan bobot badan ayam. Konversi pakan pada ayam broiler selama lima minggu pada kandang litter sebesar 1,6 (Santoso, 2002).

Apabila FCR berada di bawah standar, maka budidaya terbilang memiliki tingkat produktivitas yang baik. Nilai FCR yang di bawah standar memiliki arti bahwa budidaya membutuhkan jumlah pakan yang lebih sedikit dari standar konsumsi untuk menghasilkan 1 kg daging ayam broiler.

Sebaliknya, nilai FCR yang di atas standar memiliki arti bahwa budidaya kamu membutuhkan lebih banyak pakan dari standar konsumsi untuk menghasilkan 1 kg daging ayam broiler.

3. Bagaimana Menghitung FCR Ayam Broiler ?

Cara menghitung FCR ayam broiler cukup mudah dipahami kita hanya memerlukan data total berat ayam broiler serta total seluruh konsumsi pakan yang diberikan. Berikut merupakan cara menghitung FCR ayam broiler:

Rumus menghitung FCR ialah :

FCR = Total konsumsi pakan (kg) / Total bobot seluruh ayam (kg)

Contoh Penghitungan FCR :

Ada populasi ayam broiler sebanyak 1000 ekor, menghasilkan bobot rata-rata 1,3 kg, dengan penggunaan pakan sebanyak 40 sak :

Kita uraikan dulu data dari peternakan tersebut seperti dibawah :

Populasi = 1000 ekor

Berat badan Ayam yang dihasilkan = 1,3 kg

Banyaknya Pakan = 40 sak (1 sak = 50 kg) = 2000 kg

Kemudian dijabarkan ke dalam rumus :

Berat total ayam broiler = 1000 X 1,3 = 1300 kg

Feed Convertion Ratio (FCR)  = Total konsumsi pakan / Total bobot ayam

                                            = 2000 / 1300

                                            = 1,5

Hasil diatas menunjukkan FCR senilai 1,5 dengan standar FCR 1,6 berarti peternakan tersebut cukup bagus dengan pemberian pakan pakan yang sesuai dan produktivitas ayam broiler yang baik. Perlu diketahui  ayam broiler yang semakin besar akan makan lebih banyak untuk menjaga ukuran berat badan. Bila nilai konversi pakan sudah jauh di atas angka dua, maka pemeliharaannya sudah kurang menguntungkan lagi. Oleh karena itu, ayam broiler biasanya dipasarkan maksimal pada umur enam minggu.

Kesimpulan

Pemberian pakan sesuai takaran yang tepat akan memberikan hasil FCR yang baik tentu juga diimbangi dengan manajemen pemeliharaan yang baik akan memberikan keuntungan yang maksimal bagi peternak ayam broiler. Semakin rendah pakan yang diberikan namun hasil produksi bobot ayam semakin tinggi makan FCR akan semakin baik.

 

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-Ciri Birahi Pada Kambing Dan Domba

        Mengetahui tanda-tanda birahi pada kambing maupun domba sangat penting pada usaha ternak pembibitan untuk mengetahui waktu yang tepat dalam melakukan perkawinan. Para peternak kambing domba biasanya memiliki cara tersendiri agar kambing dan domba mereka dapat melahirkan setidaknya minimal 3 ekor dalam 2 tahun. Hal ini dapat dilakukan jika pengecekan masa birahi dilakukan dengan tepat. Dara atau indukan kambing domba biasanya mulai menunjukkan tanda-tanda birahi pada umur 10 bulan, tanda birahi ini akan lebih cepat muncul apabila dara atau indukan diberikan perlakuan dan perawatan bagus baik dari segi pakan hijauan dan pakan pendukung, obat-obatan, perawatan harian seperti dimandikan, di jemur sinar matahari pagi . Tanda-tanda birahi bisa diamati melalui tingkah laku kambing, ada 2   tingkah laku yang dapat dilihat untuk mengetahui bahwa kambing sedang birahi. 1.             tanda-tanda yang pertama biasanya kambing mengembik terus, gelisah, ekor sering dikibas-kib

PERSYARATAN KANDANG TERNAK YANG BAIK

                                                 Dalam usaha peternakan baik tradisional maupun secara intensif perlu adanya kandang yang menjadi tempat berlindung maupun tempat tinggal hewan ternak. kandang merupakan komponen dalam sapta usaha peternakan, yang menjadi wajib dimiliki bagi peternak yang akan menjalankan usaha bidang peternakan. dengan adanya kandang peternak jadi lebih mudah dalam mengelola usahanya.        Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai faktor-faktor apa yang mempengaruhi dalam pemilihan kandang, bagaimana bentuk atau tipenya, persyaratan apa yang perlu diperhatikan dalam membangun atau merancang, bagaimana konstruksi bangunan kandang yang baik, dan berapa kebutuhan luas kandang untuk masing-masing ternak.                                                   Kandang adalah suatu bangunan kandang yang dibangun menurut desain dan konstruksi yang benar, dimana semua persyaratan bangunan tersebut, memenuhi standar untuk kehidupan ternak, baik i

Perbedaan Ciri Kambing Dengan Domba

Bagi sebagian masyarakat luas umumnya menganggap kambing dan domba adalah hewan yang sama namun cuma berbeda namanya. Anggapan tersebut jelas salah, karena selain berbeda nama juga berbeda karakteristiknya. Meskipun sering dianggap sama namun dari nama latin sudah berbeda, yakni kambing ( Capra Hirpus ) sedangkan domba ( Ovis Aries ). Banyak orang yang menyebutkan bahwa daging kambing dan domba adalah daging yang sama. Kambing dan domba adalah dua hewan yang terkadang dagingnya disalahartikan sehingga membuat keraguan. Ada beberapa ciri yang membedakan kambing dengan domba. Berikut beberapa cirinya : Ciri fisik        Bulu kambing itu lurus dan biasanya tidak perlu dicukur, sedangkan domba memiliki bulu yang keriting, lebih tebal (gembel), dan biasanyan perlu dicukur bila sudah lebat. Perbedaan lainnya terlihat pada telinga, telinga pada kambing terjungkai ke bawah dan panjang sedangkan telinga domba menegak ke atas. Kambing jantan memiliki jenggot sementara domba tidak