Ciri Ciri Domba Texel Dari Belanda Yang Banyak dikembangbiakkan di Wonosobo
Domba Texel
Domba
Texel merupakan jenis domba unggul yang berasal dari Pulau Texel Negara
Belanda, domba jenis ini termasuk sulit untuk diternakkan karena susah
beradaptasi di Indonesia dan tidak dapat hidup disembarang tempat. Namun di
Wonosobo domba texel mampu dikembangbiakkan karena cuaca disana mirip dengan
tempat asal dari domba texel ini. Domba texel memiliki daging yang padat serta
bulu yang sangat lebat dan tebal sehingga harga dari domba ini termasuk sangat
mahal. Domba texel sering dimanfaatkan bulunya untuk dijadikan wol dan
dagingnya untuk olahan makanan yang lezat.
Domba
texel sendiri mempunyai ciri ciri yang membedakan dengan domba lainnya.
Keunikan dari domba texel inilah yang menjadikan harganya mahal dan memerlukan
ketelitian dalam pemeliharaan agar domba dapat hidup dan berkembang dengan baik
serta mempunyai kualitas yang tinggi. Ciri ciri dari domba texel di Wonosobo
adalah sebagai berikut :
- Warna bulu putih berbentuk
keriting dan ada yang membentuk spiral yang menyelimuti seluruh tubuhnya
- Ukuran telinga kecil,
pendek, dan runcing
- Tidak memiliki tanduk
- Bentuk kepala ramping
dengan tuluang diantara mata menonjol
- Memiliki tubuh besar serta
panjang dan leher yang panjang
- Bagian kaki tidak memiliki
bulu seperti badannya
- Memiliki ukuran ekor yang
kecil
Domba texel termasuk jenis domba yang cepat
perkembangbiakkannya sehingga perlunya perlakuan yang baik untuk menunjang
produktivitas domba. Domba texel dapat mulai dikawinkan pada usia 15 bulan dan lama
bunting domba texel selama 8 bulan. Selain itu untuk menunjang dari kualitas domba
texel maka pemberian pakan dari domba texel harus dari rumput yang berkualitas
baik yang tentu saja di daerah Wonosobo juga sudah tersedia berbagai jenis
rumput yang berkualitas sehingga tidak salah jika di Wonosobo merupakan tempat
yang tepat untuk membudidayakan domba texel ini.
Untuk mendapatkan kualitas domba texel yang baik maka
perawatan yang dilakukan juga lebih khusus dibandingkan dengan domba lain.
Pemotongan bulu dilakukan secara berkala untuk mendapatkan kualitas bulu domba
texel yang baik serta tidak membebani domba karena keberatan bulu. Pemberian
vitamin pada domba juga diperlukan agar domba tidak mudah terserang penyakit
biasanya peternak memberikan jamu herbal yang khusus dibuat untuk domba texel.
Dengan produksi bulu yang banyak maka peternak juga harus
memanfaatkan potensi tersebut dengan mengolah bulu domba texel menjadi wol
untuk menambah pendapatan dari beternak domba texel. Pengolahan bulu domba yang
baik akan menghasilkan wol yang baik pula sehingga harga dari wol juga akan
meningkat. Wol bisa diolah kembali untuk dijadikan sebagai bahan industri
pakaian atau jaket serta industri kerajinan rumah tangga.
Comments