Budidaya Jangkrik Untuk Pemula
Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan hewan jangkrik, hewan ini dulunya sering diadu suaranya dan sekarang ini semakin populer untuk pakan burung kicau yang diyakini dapat menambah merdu suara dari burung kicau itu sendiri. Selain populer dikalangan pecinta burung kicau atau kicaumania, jangkrik juga bisa digunakan sebagai umpan untuk memancing. Jika dilihat dari kandungan nutrisi, jangkrik memiliki nutrisi yang sangat tinggi dan tentu dapat dijadikan sumber nutrisi pakan ternak. Hal ini menjadi peluang usaha untuk membudidayakan jangkrik terutama permintaan jangkrik sebagai pakan burung kicau juga semakin meluas.
Budidaya jangkrik terlihat
cukup mudah, namun tentu butuh tempat yang sesuai agar dalam pelaksanaan
budidaya jangkrik ini dapat berjalan lancar dan tentunya mampu memberikan
keuntungan yang maksimal
Berikut beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam budidaya jangkrik :
1. Persiapan Lokasi dan Sarana Prasarana Kandang
Jangkrik termasuk hewan yang
melakukan aktivitas dimalam hari, sihingga pemilihan lokasi kandang sebaiknya
ditempat yang teduh dan gelap Ruangan teduh dan tidak terkena sinar matahari
secara langsung. Usahakan lokasi cukup sunyi jauh dari tempat yang ramai seperti
jalan raya, pasar, perkampungan, dll. Lokasi tenang dan aman dari hewan
pemangsa jangkrik seperti ayam, tokek, dan hewan pengganggu lainnya.
Ruangan
dalam kandang jangkrik diusahakan
memenuhi beberapa kriteria seperti lantai kandang dapat berupa tanah maupun
lantai cor semen asalkan kondisi lantai selalu kering dan tidak lembab. Ketinggian
lantai dibuat agak tidak mudah dimasuki air hujan untuk tetap menjaga
kelembaban tidak terlalu tinggi. Tembok dapat berupa batako maupun semi batako
atap dapat menggunakan genting maupun asbes. Bagian dalam dinding sebaiknya
dilapisi dengan bahan yang licin mengelilingi dinding agar jangkrik tidak
merayap naik sampai keluar kandang.
Bahan
membuat kandang jangkrik :
- Kayu reng untuk rangka box/kandang pemeliharaan jangkrik. Harga kayu reng sekitar 2000-4000 per batang dengan panjang 2 meter
- Triplex untuk tembok atau dinding dan alas kandang/box. harga triplex sekitar 80.000 per 3x3 meter
- Paku untuk merakit reng dan triplex menjadi box/kandang jangkrik.
- Lumpur sawah untuk melumuri dinding kandang, ada juga yang memakai semen putih/mill.
- Lakban coklat yang dipakai untuk pembatas dibagian atas kandang agar jangkrik tidak dapat kabur.
- Waring/jaring kelambu dipakai untuk penutup bagian atas supaya predator seperti ngengat dan tokek dan cecak tidak masuk kedalam kandang saat keadaan terbuka.
- Bambu yang digunakan untuk bahan pembuat tutup kandang yang dipadukan dengan terpal plastik.
- Terpal plastik untuk penutup kandang.
2. Pemilihan Bibit jangkrik
Pemilihan
bibit jangkrik ini disesuaikan dengan kriteria yakni bibit harus sehat, tidak
cacat, dan umurnya sekitar 10-20 hari. Biasanya calon indukan jangkrik berasal
dari tangkapan alam bebas, karena memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik namun
jika tidak mendapat dari tangkapan alam bisa dari jangkrik budidaya yang
memiliki kriteria diatas.
Adapun ciri-ciri indukan jangkrik , induk betina, dan induk jantan yang adalah sebagai berikut:
- Indukan betina jangkrik sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap dengan kedua kaki belakangnya masih lengkap sehingga bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat. Badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap. Pilih induk yang besar dengan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang.
- Induk jantan Jangkrik selalu mengeluarkan suara mengerik dengan permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang. Tidak mempunyai ovipositor di ekor Perawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yang lemah.
3. Pemeliharaan Jangkrik
Setelah calon indukan jangkrik dipilih,
baik yang diperoleh dari alam secara langsung atau yang dibeli dari peternak,
langkah selanjutnya adalah mengawinkan jangkrik agar bisa memperoleh telur yang
akan kita budidayakan.
Tempat untuk kawin usahakan berbeda
dengan tempat pembesaran. Kondisi kandang untuk mengawinkan sebaiknya
dibuat aga mirip dengan habitat jangkrik di alam. Dinding kandang bisa diolesi
tanah liat, semen putih serta diberi daun-daun kering, seperti daun jati, daun
pisang atau serutan kayu.
Jangkrik yang akan dikawinkan harus berasal
dari spesies yang sama. Bila indukan jantan dan betina berbeda spesies,
perkawinan tidak akan terjadi. Untuk mengawinkan jangkrik masukan indukan
betina dan jantan dengan perbandingan 10:2.
Dalam kandang perkawinan, siapkan bak pasir atau tanah sebagai tempat peneluran. Selama masa perkawinan jangkrik jantan akan mengeluarkan suara derik terus menerus. Jangkrik betina yang telah dibuahi akan bertelur. Telur biasanya diletakkan dalam pasir atau tanah.
Selama masa perkawinan jangkrik harus mendapatkan asupan pakan yang cukup dan dapat diberikan pakan berupa sayuran seperti sawi, kangkung, daun pepaya dan sayuran hijau lainnya. Pakan yang tersisa setiap hari diganti dan jangan sampai membusuk di dalam kandang agar tidak menjadi sumber penyakit serta jangkrik lebih nafsu makan terhadap sayuran yang lebih segar.
4. Pemberian Pakan jangkrik
Pakan untuk jangkrik relatif
mudah dan murah pada fase anakan atau jangkrik berumur 1-10 hari diberikan
pakan biji-bijian dapat juga diberikan konsentrat pakan ayam yang sudah
dihaluskan. Setelah umur 10 lebih hingga panen jangkrik dapat diberi pakan
sayuran agar lebih cepat besar dapat juga diberikan tambahan jagung muda.
5. Penanganan Hama dan penyakit jangkrik
- Biasanya penyakit yang sering timbul pada jangkrik karena jamur yang menempel di daun. Hama yang sering
mengganggu pada budidaya jangkrik ini adalah tikus, cicak, katak, ular,
semut dan serangga kecil lainnya.
- Pencegahan hama dan penyakit ini
bertujuan menghindari infeksi oleh jamur, dengan kebersihan pakan dan kandang
tidak boleh tercemar dan kotor serta kandang harus tetap kering. Hama
pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng
yang berisi air atau minyak tanah pada kaki kandang serta dapat memberikan
obat pengusir hama seperti racun tikus atau racun serangga namun jangan
sampai termakan oleh jangkrik itu sendiri.
6. Panen Jangkrik
Panen
jangkrik dapat dilakukan ketika jangkrik sudah terlihat besar. Peternak
jangkrik biasanya mendapat 2 (dua) hasil utama dari beternak jangkrik ini yakni:
telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik dewasa untuk pakan
burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.
Comments